flash message


counters

Jumat, 16 Agustus 2013

Penangkaran derkuku

Disini derkuku yang dimaksud adalah derkuku untuk lomba atau derkuku klantan. Cara-cara penangkaran sebenarnya sama saja dengan derkuku lokal. Sering rekan-rekan dekoemania masih bingung seperti apa derkuku klantan/derkuku lomba. Yang pernah kami dengar bahwa derkuku klantan itu memang derkuku yang berasal dari Kelantan Malaysia, yang mana orang-orang sana mengembangkan derkuku-derkuku hasil silangan dengan burung puter. Masyarakat Indonesia sendiri sebenarnya juga sudah melakukan persilangan derkuku dengan burung puter, namun karena kualitas suaranya masih kalah bagus maka didatangkanlah derkuku-derkuku Kelantan ke Indonesia. Itulah mengapa derkuku-derkuku lomba sering disebut dengan derkuku kelantan/klantan. Hampir tidak ada perbedaan secara fisik antara derkuku lokal dengan derkuku lomba/klantan, yang membedakan hanyalah suaranya.
Kembali ke topik penangkaran derkuku, ada peternak yang bilang bahwa waktu yang tepat untuk memulai penangkaran adalah saat musim hujan, dimana derkuku akan lebih mudah dijodohkan jika dibanding saat musim kemarau. Lain halnya dengan rekan pak Hari peternak HBT farm, waktu menjodohkan derkuku yang tepat adalah saat banyak undangan pernikahan, saat terlihat  dimasyarakat banyak yang mengadakan acara perkawinan, karena di waktu-waktu tersebut dipercaya adalah bulan-bulan baik dan banyak membawa keberuntungan.
Berikut kami coba rangkum berdasar pengalaman rekan-rekan grup WA mengenai penangkaran derkuku.
1.      Pemilihan bibit
Pemilihan indukan mutlak diperlukan agar bisa mendapatkan keturunan yang lebih baik. Syarat indukan yang baik adalah sebagai berikut :
a.       Harus sudah dalam umur siap kawin, sekitar umur 1 tahun. Ditandai dengan perilaku derkuku jantan yang mengeluarkan  bunyi deg ku.. kuukkur....sambil mengangguk-anggukkan kepala(mbekur dalam bahasa jawa). Namun derkuku betina juga bisa mbekur hanya intensitas anggukan kepalanya tidak seperti jantan.
b.      Dipilih yang sehat. Bisa dilihat dari perilaku derkuku yang aktif bergerak(bukan liar lho bos). Derkuku sehat juga bisa dilihat dari bulu-bulunya yang rapi tidak berdiri, sayap menempel di badan bukan turun kebawah. Feces juga kering berbentuk bulat-bulat tidak berbau.
c.       Diketahui silsilah keturunan dan suaranya. Tujuan penangkaran memang untuk mendapatkan suara yang lebih baik dari indukannya. Maka sebaiknya diambil indukan yang jelas asal-usul keturunannya. Juga dipertimbangkan karakter suara burung yang hendak disilangkan.

2.      Kandang ternak
Kandang ternak biasanya terbuat dari bahan kayu, ada juga yang menggunakan besi dilas, atau jika mempunyai cukup modal bisa dari bahan alumunium.
Syarat kandang ternak derkuku : 
a.       Mempunyai ukuran yang ideal untuk ternak. Untuk peternak yang mempunyai lahan cukup luas, bisa menggunakan kandang dengan ukuran P 70, L 90, T 180 , atau jika bentuk panggung bisa dengan ukuran P 75, L 75, T 90, atau bisa juga dengan ukuran P 60, L 60, T 60. Ukuran ini tidak baku, yang penting burung bisa terbang dan dapat melakukan aktifitas kawin dengan mudah.
klik gambar untuk memperbesar
dari kiri gbr1. kandang ternak bp Suharno Jogja(kiriman Ki Ageng Marhaen). Gbr2 kandang umbaran B2W BF. Gbr3 kandang limasan B2W BF. Gbr4 dan gbr5 kandang ternak HBT BF
b.      Posisi kandang
-          Berada di tempat yang minim gangguan, baik dari gangguan manusia, hewan misal tikus,kucing, serangga. Dikarenakan burung derkuku kurang adaptif dengan gangguan-gangguan selama proses penangkaran.
-          Mendapat sinar matahari.  Pengalaman dari rekan-rekan sebagian besar kegagalan penetasan dikarenakan letak kandang tidak terkena sinar matahari.
-          Disediakan perlengkapan untuk penangkaran, misal tempat makan, minum, asinan dan tempat sarang. Sarang biasa menggunakan bahan dari daun cemara, ada juga yang menggunakan bahan dari pohon padi(dami/damen dalam bhs jawa).
.       Disediakan perlengkapan untuk penangkaran, misal tempat makan, minum, asinan dan tempat sarang. Sarang biasa menggunakan bahan dari daun cemara, ada juga yang menggunakan bahan dari pohon padi(dami/damen dalam bhs jawa).
3.      Proses penjodohan
Setelah mendapat indukan yang dirasa sesuai. Maka dimulailah proses penjodohan. Sebaiknya tidak langsung dimasukkan ke kandang penangkaran. Biasanya rekan-rekan grup memasukkan indukan jantan dan betina ke dalam sangkar yang diberi sekat atau dua sangkar yang didekatkan. Tanda-tanda sudah mulai berjodoh biasanya indukan sering turun pangkringan dan mendekat satu sama lain. Yang jantan sering mbekur-mbekur dan betina menundukkan kepala sambil menggerak-gerakkan ujung sayapnya, dan saat malam sudah mau tidur berjejer(masih dalam kondisi dipisah sekat). 
    Proses penjodohan terkadang sehari bisa langsung jodoh atau bahkan bisa 1-2 bulan. Jika sudah terlihat berjodoh maka sudah bisa dimasukkan ke kandang penangkaran.  

Didalam kandang penangkaran ada baiknya dipantau sebentar apakah ada indukan yang masih bersifat dominan, semisal matuk-matuk pasangannya atau kejar-kejaran. Sekiranya masih seperti itu sebaiknya dikeluarkan dan dipisah kembali.
4.      Masa bertelur, mengeram dan pembesaran piyikan

Setelah dimasukkan ke kandang penangkaran, biasanya pasangan indukan akan memulai ritual kawin.  Selang beberapa hari indukan betina akan terlihat berdiam di sarang. Biasanya seminggu dari dimasukkan kandang, indukan betina sudah mulai bertelur. Telur berjumlah 2 biji dan berselang 1-2 hari jarak antara telur ke-1 dengan telur ke-2.  Didalam kandang juga disediakan asinan, semisal pecahan batubata, pasir atau tulang cumi. Hal ini menjadi perlu untuk kebutuhan kalsium selama bertelur selain membantu pencernaan burung.  Kekurangan kalsium bisa berakibat indukan memakan telurnya sendiri, atau juga telur berukuran kecil.
klik gambar untuk memperbesar
Pada masa indukan betina sudah bertelur dan mengeram, ada sebagian rekan-rekan grup yang memindahkan telur-telur derkuku ke burung puter yang sudah dipersiapkan sebelumnya, jadi proses pengeraman menjadi tugas burung puter. 
Ada beberapa hal mengapa burung puter dijadikan babuan :
a.       Puter lebih adaptif terhadap gangguan eksternal
b.      Puter mempunyai kemampuan yang baik dalam mengasuh anakan
c.       Sifat burung derkuku yang kadang meninggalkan telur atau bahkan merusak telur karena merasa terganggu
d.      Mempercepat produksi derkuku. Dengan masa mengeram dipersingkat, maka burung derkuku akan segera dapat bertelur kembali.
     
Pada saat memindahkan telur derkuku, sebaiknya juga dicek kondisi telur apakah layak untuk dierami atau tidak. Bila sudah sempat dieram, telur fertil akan terlihat ada guratan-guratan merah didalamnya, sedang yang infertil hanya terlihat bening saja. Kondisi demikian sebaiknya telur bening tersebut dibuang saja.

Selama masa pengeraman, indukan betina yang lebih banyak berperan dalam mengerami telur-telurnya, indukan jantan hanya sesekali mengerami saat yang betina keluar sarang untuk makan.  Namun peran ini akan berubah saat masa mengeram sudah mendekati hari H, dimana indukan jantan yang selalu mengerami telurnya. Setelah menetas, indukan akan membuang keluar sisa-sisa cangkang. Piyikan akan mendapatkan susu dari tembolok induk betina selama hampir dua minggu dan akan tetap diloloh sampai bisa makan sendiri. Agar pertumbuhan piyik bisa maksimal,  selama masa meloloh biasanya peternak derkuku menambahkan pakan konsentrat ayam kedalam pakan burung dan dihentikan setelah piyikan sudah mulai makan sendiri. Sekitar tiga atau empat minggu piyikan sudah mulai keluar sarang dan mencoba untuk menggerak-gerakkan sayapnya dan mulai mencoba mematuk-matuk makanan. Setelah berumur satu bulanan piyikan sudah bisa diambil dan dipisahkan dari indukan, karena piyikan sudah mulai belajar terbang dan bisa makan sendiri.
Perlu menjadi catatan, pada saat piyik derkuku berusia 7-10 hari, maka peternak biasanya memasang ring di kaki burung, dan jika sekiranya pertumbuhan badan piyik dirasa cukup bongsor, maka pemasangan ring bisa dilakukan diusia 5 hari.

klik gambar untuk memperbesar
5.  Pemanenan
Setelah dipisahkan dari indukan maka piyikan mulai dimasukkan ke kandang umbaran untuk melatih otot-otot agar bisa maksimal perkembangan fisiknya. Pakan yang diberikan hampir sama dengan pakan derkuku dewasa, yaitu millet putih, beras merah, kacang hijau, gabah mini, ketan hitam, dll. Burung-burung muda di dalam kandang umbaran akan dipantau perkembangan suaranya. Yang dianggap layak lomba akan dipisah dan dimasukkan kedalam kandang soliter.
klik gambar untuk memperbesar
           









klik gambar untuk memperbesar


7 komentar:

Anonim mengatakan...

keren

Unknown mengatakan...

Apakah saat mengeram perlu disediakan air utk jaga kelembapan spt di mesin tetas?

Unknown mengatakan...

Posting yng banyak lagi blognya keren.

Ahmad Muhdor mengatakan...

pertanyaan saya adalah bagaimana skema / breeding diagram untuk menghasilkan derkuku Kelantan?

Anonim mengatakan...

artikelnya bagus lanjutkan dong...

Unknown mengatakan...

Mantap

Unknown mengatakan...

Jos... terimakasih pencerahannya